BERAKHLAK TERPUJI DAN BERADAB SECARA ISLAMI
A. Macam Akhlaq Terpuji
1.
Jujur
Jujur
adalah salah satu akhlaq terpuji.
Jujur
berarti bersikap apa adanya Tidak dicampuri dengan kebohongan-kebohongan.
Orang
yang berbuat jujur berarti orang yang perkataannya benar.
Orang
yang berbuat jujur perbuatannya selalu lurus. Dia tidak mau berbicara
bohong.
Dia
selalu berkata benar. Apa yang salah dikatakan salah. Dan apa yang benar
dikatakan benar Tidak ditambah dan tidak dikurangi. Lawan jujur adalah dusta.
Dusta yaitu memberitahukan sesuatu berlainan dengan yang sebenarnya. Jujur juga
diartikan sebagi sifat terbuka. Tidak ada sesuatu yang dirahasiakan atau
ditutup-tutupi. Jujur juga berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Induk
dari sifat-sifat terpuji adalah jujur. Apabila seseorang tidak berlaku jujur
maka sifat terpuji lainnya sulit dilakukan. Seperti sabda Rasulullah saw. :
Orang islam wajib membiasakan diri bersikap jujur. Karena agama Islam
mengajarkan untuk berakhlaq terpuji.
Nabi
Muhammad bersabda : خَيْرُ النَّاسِ اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا (رواه الطبرانى
Artinya
: “Manusia yang paling baik ialah orang yang baik budi pekertinya” (HR.
Thabrani) Mulai sekarang biasakanlah berlaku jujur. Jangan pernah berkata
bohong.
Karena
bohong itu termasuk salah satu sifat orang munafik. sebagaimana dijelaskan
dalam hadis nabi Muhammad saw. : اَيَةُ المْنُاَفِقِ ثَلاَ ثٌ اِذَا حَدَثَ
كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَاِذَا ئْتُمِنَ خَانَ Artinya : “Tanda-tanda
orang munafik itu ada 3, yaitu apabila dia bicara berbohong, bila berjanji dia
mengingkari, apabila dipercaya dia berkhianat” (HR. Bukhari Muslim) Hikmah
memiliki sifat jujur adalah :
•
Selalu dipercaya orang lain
•
Disayang oleh Allah
•
Disayang orang tua
•
Mempunyai banyak teman Jujur membawa kita untuk berbuat kebaikan. Berbuat
kebaikan akan mendatangkan pahala dari Allah.
2.
Rajin
Rajin
adalah mengerjakan tugas tepat waktu. Rajin juga berarti mengerjakan tugas
dengan baik. Berkesinambungan dan penuh semangat. Orang yang rajin tidak mudah
putus asa melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. orang yang
bersungguh-sungguh pasti akan mendapat hasil. Orang yang rajin dapat
memanfaatkan waktu. Waktu untuk belajar, beribadah dan bermain. Dengan bersikap
rajin cita-cita kita akan tercapai. Manusia wajib berusaha. Tetapi Allahlah
yang menentukkan.
Keuntungan
bagi orang yang rajin adalah :
•
Tidak mudah bosan
•
Melaksanakan tugas secara berkesinambungan
•
Hasilnya dapat dirasakan
•
Mudah mencapai cita-cita
•
Ada keinginan untuk maju
•
Penuh dengan harapan
3.Percaya
Diri
Percaya
diri termasuk akhlaq yang mulia.
Percaya
diri adalah perasaan mantap pada diri seseorang. Mantap dalam melaksanakan
tugas. Tidak terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan orang lain.
Orang
yang percaya diri adalah orang yang tidak ragu-ragu.
Ia
yakin dirinya mampu melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Orang
yang percaya diri memiliki mental yang kuat.
Ia
tidak mudah khawatir dan takut.
Rasa
percaya diri seseorang dipengaruhi oleh :
•
Ilmu
•
Harta
•
Bentuk tubuh
•
Keturunan
•
Agama Orang yang pintar lebih percaya diri daripada orang bodoh.
Orang
yang percaya diri tidak akan mencontek saat ujian. Orang kaya lebih percaya
diri dari pada orang miskin. Percaya diri tidak boleh berlebihan. Karena bisa
menyebabkan sifat sombong. Sombong dilarang oleh Allah.
Ciri-ciri
orang yang percaya diri adalah :
•
Yakin dalam melaksanakan tugas
•
Teguh pendirian
•
Tidak mudah terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan orang lain.
•
Mantap dalam bertindak.
•
Menghindari rendah diri.
•
Menghindari ketergantungan.
•
Menghindari keragu-raguan.
Hikmah
orang yang percaya diri adalah :
•
Berjiwa mandiri
•
berfikir positif
•
Berani
•
Tidak mudah putus asa
•
memiliki kepribadian yang mantap
B.
BERADAB SECARA ISLAMI
1.
Adab Belajar
Belajar
sama dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu dianjurkan bagi setiap muslim. baik
yang laki-laki maupun perempuan. Imam Syafi’i berkata : “Menuntut Ilmu itu
lebih utama daripada salat sunnah.” Keutamaan belajar / menuntut ilmu banyak
sekali. Belajar sama dengan ibadah. Orang yang belajar akan mendapatkan pahala.
Anak yang rajin belajar akan menjadi pandai. Sebaliknya anak yang malas belajar
akan menjadi bodoh. Belajar sebaiknya dimulai sejak dini. Seperti kata pepatah
: Belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu. Belajar diwaktu dewasa
bagai mengukir diatas air. Artinya jika masih muda kita akan mudah menyerap
pelajaran. Sedangkan jika sudah tua akan sulit untuk memahami pelajaran.
Seeorang pelajar harus memperhatikan adab-adab belajar. Agar ilmu yang
dituntutnya bermanfaat. Serta mendapat ridha Allah. Berikut ini adab belajar
disekolah dan dirumah.
2.
Adab Belajar disekolah
-
Mempunyai niat - Memberi salam kepada guru Ketika datang kesekolah siswa
memberi salam kepada guru. Bersalaman dengan mencium tangan sebagai tanda
penghormatan.
-
Membaca doa sebelum belajar Sebelum belajar hendaklah membaca doa. mulailah
dengan membaca basmalah. Kemudian membaca doa sebelum belajar.
Yang
berbunyi : رَبِّ زِدْنِى عِلْمًا نَافِعًا وَارْزُقْنِى فَهْمًا وَسِعًا
Artinya
: “Wahai Allah Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat dan berilah
aku kefahaman yang luas.”
-
Bersikap sopan terhadap guru Guru adalah orang yang memberikan ilmu kepada
kita. Kita harus menghormati guru. Berkata kepada guru tidak boleh dengan suara
yang keras. Apalagi sampai membentak-bentak guru. Jika ada pertanyaan yang
kurang jelas. Bertanyalah dengan sopan kepada guru. Kita juga tidak boleh duduk
dikursi guru.
Duduklah
dengan rapi dikursi masing-masing. Jika suasana kelas tertib maka kegiatan
belajar menjadi lancar.
-
Membaca doa sesudah belajar Setelah belajar jangan lupa membaca doa.
Doa
setelah belajar adalah : اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ
فَارْدُدْهُ اِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ اِلَيْهِ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَا رَبَّ
الْعَلَمِيْنَ
Artinya
: “Ya Allah sesungguhnya aku menitipkan kepadamu apa yang telah Engkau ajarkan
kepadaku, maka kembalikanlah kepadaku pada waktu akau membutuhkannya, dan
janganlah Engkau jadikan aku lupa padanya wahai Tuhan semesta alam.” Belajar
tidak hanya disekolah. Dirumah pun kita harus belajar. Yaitu mengulang kembali
pelajaran yang kita dapat disekolah. Agar ilmu yang kita dapat disekolah tidak
cepat hilang. Atau mempelajari pelajaran yang akan diajarkan.
Adapun
adab belajar dirumah adalah :
-
Belajar ditempat yang sesuai Belajar yang baik adalah ditempat yang tenang.
Belajar sebaiknya jangan didepan televisi. Agar konsentrasi tidak
terganggu.
-
Membaca doa sebelum dan sesudah belajar. - Merapikan buku dan alat tulis
Biasakanlah merapikan alat tulismu sesudah belajar. Letakkan ditempatnya
semula. Agar esok mudah mencarinya.
-
Menyiapkan buku untuk pelajaran esok hari
3.
Adab Mengaji
Mengaji
biasanya berarti membaca al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam.
Allah
menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad saw.
Melalui
perantaraan malaikat Jibril. Seluruh ayat al-Qur’an adalah wahyu Allah. Bukan
buatan manusia.
Sehingga
al-Qur’an selalu terjaga kemurniannya.
Al-Qur’an
berisi pedoman hidup bagi manusia.
Umat
Islam wajib mempelajari al-Qur’an. Tidak hanya mempelajari tetapi juga
mengamalkannya. Membaca al-Qur’an termasuk ibadah.
Karena
al-Qur’an adalah kitab yang agung.
Maka
untuk membacanya ada adab-adab tertentu.
Adab
mengaji antara lain :
-
Berwudu dahulu
-
Memakai pakaian yang bersih dan suci
-
Membawa al-Qur’an dengan sopan
-
Menghadap kiblat
-
Tidak tergesa-gesa
-
Sesuaikanlah dengan bacaan tajwidnya.
Sebagaimana
firman Allah swt.
dalam
surat al-Muzammil ayat 4 : Artinya : “Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah
Al Quran itu dengan perlahan-lahan.”
-
Membaca ta’awuz dan basmalah
-
Membaca doa sebelum mengaji
Doa
sebelum mengaji adalah : اَللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَىَّ حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ
عَلَىَّ رَحْمَتَكَ مِنْ خَزَائِنِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya
: “Ya Allah bukakanlah hikmah-Mu dan taburkanlah kepada kami rahmat dari
khazanah-Mu Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.”
-
Selesai mengaji membaca : صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ Artinya : “Maha benar Allah
yang maha agung.”
4.
Adab Bermain Bermain boleh kita lakukan.
Asalkan
tidak mengganggu waktu belajar. Bermain berguna untuk menyegarkan pikiran.
tetapi jangan sampai terlena. Bermain jangan terlalu lama. Apalagi sampai
melupakan ibadah dan belajar. Karena akan merugikan diri sendiri. Misalnya PR
menjadi terbengkalai. Atau kita bisa mendapat dosa karena meninggalkan
salat.
Bermain
ada adabnya. Adab bermain antara lain :
-
Memperhatikan waktu Carilah waktu yang tepat untuk bermain. Jangan sampai terlalu
lelah bermain. Sehingga melupakan belajar.
-
Harus jujur Islam melarang kita untuk berbuat curang. Anak yang curang tidak
akan punya teman.
Perbuatan
curang akan mendapatkan dosa.
-
Tidak menggangu orang lain Bermain boleh dilakukan disekitarmu.
Tetapi
bermainlah dengan tertib. Misalnya tidak bermain dijalan raya. Karena akan
mengganggu pengemudi kendaraan. Dan membahayakan diri kita sendiri. Bermain
juga jangan terlalu berisik. Karena akan mengganggu orang yang sakit atau
tidur. Bermain jangan sampai mengganggu orang lain.
-
Tidak boleh bertengkar / bermusuhan Sesama teman harus saling menyayangi.
Ketika
kita kalah dalam permainan. Kita tidak boleh marah pada teman kita. Apalagi
sampai membuat celaka teman kita. Kalah dan menang adalah hal yang biasa dalam
bermain. Kita tidak boleh egois. Tidak perlu mengejek teman yang kalah. Apalagi
sampai menyinggung perasaannya.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar